Jenis – Jenis Penelitian
A.
Penelitian
berdasarkan fungsinya
1. Penelitian
Dasar
Penelitian dasar (basic
research) disebut juga penelitian murni (pure research) atau
penelitian pokok (fundamental research) adalah penelitian yang
diperuntukan bagi pengembangan suatu ilmu pengetahuan serta diarahkan
pada pengembangan teori-teori yang ada atau menemukan teori baru.
Peneliti yang melakukan penelitian dasar memiliki tujuan mengembangkan
ilmu pengetahuan tanpa memikirkan pemanfaatan secara langsung dari hasil
penelitian tersebut. Penelitian dasar justru memberikan sumbangan besar
terhadap pengembangan serta pengujian teori-teori yang akan mendasari
penelitian terapan.
2. Penelitian
Terapan
Penelitian terapan atau applied research dilakukan
berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, penerapan, dan pengembangan ilmu
pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata. Penelitian
terapan berfungsi untuk mencari solusi tentang masalah-masalah tertentu. Tujuan
utama penelitian terapan adalah pemecahan masalah sehingga hasil penelitian
dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia baik secara individu atau kelompok
maupun untuk keperluan industri atau politik dan bukan untuk wawasan keilmuan
semata (Sukardi, 2003). Dengan kata lain penelitian terapan adalah satu jenis
penelitian yang hasilnya dapat secara langsung diterapkan untuk memecahkan
permasalahan yang dihadapi.
3. Penelitian
Evaluatif
Penelitian evaluatif adalah penelitian yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi tentang apa yang terjadi, yang merupakan kondisi nyata
mengenai keterlaksanaan rencana yang memerlukan evaluasi.
B.
Penelitian
Berdasarkan Metodenya
1. Penelitian
Historis
Penelitian historis adalah penelitian
untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan secara sistematis
dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifisi, serta
mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan
yang kuat.
2. Penelitian Filosofis
Penelitian yang menggunakan prosedur
pemecahan masalah yang diselidiki secara rasional melalui perenungan atau
pemikiran yang terarah, mendalam dan mendasar tentang hakikat sesuatu yang ada
dan yang mungkin ada, baik dengan mempergunakan pola berpikir aliran filsafat
tertentu maupun dalam bentuk analisa sistematik berdasarkan pola berpikir
induktif, deduktif, fenomenologis dan lain-lain serta dengan memperhatikan
hukum-hukum berpikir logika.
3. Penelitian Observasional
Penelitin yang bertujuan untuk mengamati
dan mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi dalam (pada) fenomena natural
ataupun sosial, yang terjadi dalam tingkatan waktu tertentu, dan tidak dapat
dikendalikan oleh si peneliti, seperti perubahan iklim, pergerakan binatang,
pencemaran lingkungan, perubahan perilaku masyarakat, kriminalitas, dsb.
4. Penelitian Eksperimental
Penelitian yang dilakukan dengan
menciptakan fenomena pada kondisi terkendali. Penelitian ini bertujuan untuk
menemukan hubungan sebab-akibat dan pengaruh faktor-faktor pada kondisi
tertentu.
5. Penelitian Survey
Penelitian yang dilakukan pada
popolasi besar maupun kecil, tetapi data yangdipelajari adalah data dari sampel
yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian
relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosilogis maupun
psikologis.
Pada
dasarnya ada kemiripan antara penelitian deskriptif dengan penelitian survei,
bedanya, dalam penelitian survei peneliti dimungkinkan untuk melakukan
pengujian hipotesis. Artinya tidak sekedar menggambarkan fenomena tertentu
sebagaimana pada penelitian deskriptif. Secara umum, langkah-langkah penelitian
survei adalah sebagai berikut :
a. Menentukan tujuan
b. Menentukan sampel atau responden
c. Menyusun kuesioner sebagai alat
pengumpul data
d. Uji coba kuesioner untuk memastikan
validitas dan reabilitasnya
e. Memberikan kuesioner kepada
responden
f. Menganalisis data hasil survey
g. Melaporkan hasil
6. Penelitian Ex Post Facto
Penelitian yang dilakukan untuk
meneliti peristiwa yang telah terjadi yang kemudian merunut ke belakang untuk
mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.
7. Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan
secara ketat untuk mengetahui hubungan sebab akibat diantara variabel. Salah
satu ciri utama dari penelitian eksperimen adalah adanya perlakuan (treatment)
yang dikenakan kepada subjek atau objek penelitian. Dalam penelitian
eksperimen, seorang peneliti sejauh mungkin harus dapat memastikan bahwa
variasi atau perubahan yang terjadi pada variabel terikat benar-benar
disebabkan adanya manipulasi pada variabel bebas. Hal inilah yang kemudian
disebut validitas internal. Dalam kaitan ini, mekanisme kontrol menjadi sesuatu
yang sangat penting.
Untuk mendapatkan validitas internal
memang tidak mudah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
a. Kesamaan perlakuan (equalization of
treatment). Artinya, subjek dalam satu kelompok harus mendapat perlakuan sama
dan sejauh mungkin dihindari subjek melakukan sesuatu yang mengganggu kesamaan
perlakuan.
b. Peniruan perlakuan (imitation
of treatment). Perlu dihindari kelompok kontrol meniru apa yang dilakukan oleh
kelompok eksperimen.
c. Adanya peristiwa tertentu (history).
Eksperimen biasanya dilakukan dalam jangka waktu tertentu , dan terkadang cukup
panjang.
d. Kematangan (maturation). Seorang
peneliti harus bisa memastikan bahwa andai terjadi perubahan pada variabel
terikat, buka semata karena faktor kematangan, melainkan karena perlakuan yang
diberikan.
e. Pretest (pretesting). Ketika seorang
peneliti memilih desain yang didalamnya harus melakukan pretest-postest, maka
peneliti tentu akan melakukan pretest.
f. Pengaruh instrument (
instrumentation). Instrument merupakan faktor penting dalam pengumpulan data.
Karena itu, instrument perlu dikalibrasi guna memperoleh akurasi dan presisi
yang optimal.
g. Pemilihan subjek yang bias
(selection bias). Hal ini terjadi ketika randomisasi tidak bisa dilakukan
sehingga kesetaraan antar kelompok tidak terwujud.
h. Keluar dari perlakuan (mortality).
Ada kemungkinan karena bentuk perlakuan yang memberatkan atau bahkan
membosankan, subjek akan memutuskan keluar dari kegiatan penelitian.
i. Pelemahan semangat (demoralization). Pembedaan yang
menonjol, misalnya antara kelompok eksperimen dan kontrol, akan berkaitan
dengan harga diri individu.
j. Imbangan persaingan (compensatory rivalry). Kondisi ini
berkebalikan dengan demoralization.
8. Penelitian Naturallistic
Metode penelitian ini sering disebut
dengan metode kualitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti
pada kondisi obyek alami (sebagai lawannya) dimana peneliti adalah sebagai
instrumen kunci.
Contoh : Sesaji terhadap keberhasilan bisnis.
9. Policy Research
Suatu proses penelitian yang
dilakukan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar,
sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk
bertinak secara praktis dalam menyelesaikan masalah.
10. Action Research
Merupakan penelitian yang bertujuan
untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi
dapat ditekan dan produktifitas lembaga dapat meningkat.
Tujuan utama penelitian ini adalah
mengubah :
1) situasi
2) perilaku
3) organisasi termasuk struktur
mekanisme kerja, iklim kerja, dan pranata.
11. Penelitian Evaluasi
Merupakan bagian dari proses
pembuatan keputusan, yaitu untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan
produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan.
12. Penelitian Sejarah
Penelitian sejarah adalah penelitian
untuk merekonstruksi kejadian-kejadian masa lampau secara sistematis dan
obyektif, melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan sintesa data
diperoleh, sehingga ditetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan.
C.
Penelitian Berdasarkan Sifat
Permasalahan
1. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian
untuk membuat pecandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai
fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
Misalnya : penelitian yang dilakukan mahasiswa untuk menyusun tesis
memperoleh gelar sarjana kependidikan di IKIP, biasanya adalah penelitian
deskriptif, seperti penelitian mengenai kemunduran prestasi belajar siswa.
2. Penelitian Perkembangan
Penelitian perkembangan adalah
penelitian yang menyelidiki pola dan proses pertumbuhan atau perubahan sebagai
fungsi dari waktu.
3. Penelitian Kasus dan Penelitian
Lapangan
Penelitian yang bertujuan untuk
mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan
interaksi lingkungan sesuatu unit sosial: individu, kelompok, lembaga, atau
masyarakat.
4. Penelitian Korelasional
Penelitian korelasional yang bertujuan
melihat hubungan antara dua gejala atau lebih.misalnya, apakah ada hubungan
antara status sosial orang tua siswa dengan prestasi anak mereka.
5. Penelitian Kausal-Komparatif
Penelitian untuk menyelidiki
kemungkinan hubungan sebab akibat antara faktor tertentu yang mungkin menjadi
penyebab gejala yang diselidiki dengan cara berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang
ada mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.
Hal ini berlainan dengan metode eksperimental yang mengumpulkan datanya pada
waktu kini dalam kondisi yang dikontrol.
Misalnya : sikap santai siswa dalam kegiatan belajar mungkin
disebabkan banyaknya lulusan pendidikan tertentu yang tidak mendapat lapangan
kerja.
6. Penelitian Eksperimental
Penelitian dengan melakukan
percobaan terhadap kelompok-kelompok eksperimen. Kepada tiap kelompok ekspremen
dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat
dikontrol.
Penelitian eksperimental dibagi
menjadi dua adalah :
a. Penelitian Eksperimental Sungguhan
Penelitian
eksperimental sungguhan adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan
sebab-akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok
eksperimental satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan hasilnya
dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.
b. Penelitian Eksperimental-Semu (quasi-experimental research)
Penelitian
eksperimental-semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan
bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam
keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan semua
variabel yang relevan.
7. Penelitian Tindakan
Penelitian yang bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan baru untuk mengatasi kebutuhan dalam dunia kerja
atau kebutuhan praktis lain.
Misalnya, meneliti keterampilan kerja yang sesuai bagi siswa putus
sekolah di suatu daerah.
D.
Penelitian Berdasarkan Jenis Data
1. Penelitian Primer
Penelitian primer membutuhkan atau
mengumpulkan data dari sumber pertama yang biasanya diperoleh dengan
menggunakan metode kuesioner atau metode wawancara. yang termasuk dalam
kategori ini adalah : studi kasus (menggunakan individu
atau kelompok sebagai bahan studi dan biasanya bersifat longitudinal), survei
(studi yag bersifat kuatitatif untuk meneliti gejala suatu kelompok atau
perilaku individu,yang menganut aturan pendekatan kuantitatif yaitu semakin
besar sampel semakin mencerminkan populasi) dan Riset eksperimental
(pada umumnya menggunakan 2 atau lebih kelompok sebagai objek studi yang
bertujuan untuk melakukan perbandingan hasil, yang menggunakan desain yang
sudah baku, terstruktur dan spesifik).
2. Penelitian Sekunder
Penelitian ini menggunakan bahan
yang bukan dari sumber pertama sebagai sarana untuk memperoleh data atau
informasi yang menggunakan studi kepustakaan yang biasanya digunakan oleh
para peneliti yang menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan dari
suatu lembaga survey, perpustakaan atau lembaga-lembaga negara yang memiliki
pustaka data yang up date.
E.
Penelitian Berdasarkan Tempat atau
Latar
1. Penelitian Laboratorium
Penelitian ini biasanya dilakukan
dalam bidang ilmu eksakta.
Misalnya : penelitian kedokteran,
elektro, sipil, biologi, dll
2. Penelitian Lapangan
Penelitian
lapangan,
biasanya dilakukan oleh ilmuwan sosial dan ekonomi dimana lokasi penelitiannya
berada di masyarakat atau kelompok manusia tertentu dan objek tertentu.
Hal-hal
yang dilakukan dalam penelitian lapangan, ketika peneliti melakukan
penelitian lapangan, ada sejumlah hal yang perlu dipersiapkan :
c. Memperoleh sudut pandang orang yang diteliti sekaligus
mempertahankan perspektif analitis orang luar.
i.
Tidak memaksakan sudut pandang sebagai orang luar.
Langkah-langkah
penelitian lapangan Untuk
mencapai keberhasilan dalam penelitian lapangan, seorang peneliti perlu
mengembangkan langkah-langkah sebagai berikut :
b.
Memilih lokasi lapangan dan memperoleh akses untuk masuk
dalam lokasi tersebut.
c.
Memulai di tempat penelitian dan menjalin hubungan sosial
dengan orang yang diteliti.
e.
Mengumpulkan data di lapangan.
g.
Memfokuskan pada aspek-aspek khusus dari setting yang
diamati dan melakukan pengambilan sampel secara teoritis.
Jenis-jenis Catatan Lapangan :
a.
Jotted Notes
Merupakan
catatan yang dibuat di tempat penelitian. Catatan ini ringkas dan hanya berisi
kata-kata yang dapat mengingatkan memori di tempat kejadian.
b.
Catatan pengamatan langsung (Direct Observation Notes)
Merupakan
catatan yang dibuat langsung setelah peneliti meninggalkan tempat kejadian.
Catatan ini disusun secara kronologis berdasarkan tempat, waktu, dan urutan kejadian.
c.
Catatan interpretasi peneliti (Researcher Inference Notes)
Berisi
interpretasi dari peneliti mengeani suatu kejadian tertentu.
d.
Catatan analitis
Menuliskan
taktik, rencana, keputusan prosedural, serta kritik pribadi mengenai keputusan yang
diabilnya sendiri.
e.
Catatan pribadi
Berisi
catatan pribadi peneliti mengenai segala hal yang peneliti rasakan dalam
mengadakan penelitian.
g.
Rekaman video dan suara
Sangat
membantu peneliti untuk mengingat kembali suatu kejadian dan percakapan ketika tahap pengumpulan data.
h.
Catatan wawancara
Berisi
catatan yang menerangkan kapan, siapa, bagaimana, dan isi dari pokok-pokok wawancara
yang dibahas.
3. Penelitian Pepustakaan
Penelitian
perpustakaan,
melakukan kajian terhadap literatur, penelitian yang telah dilaksanakan
sebelumnya, jurnal dan sumber-sumber lainnya yang ada di perpustakaan.
F.
Penelitian Berdasarkan Tingkat
Eksplanasi
1. Penelitian Deskriptif
Penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen)
tanpa membuat perbandingan, atau penghubungan dengan variabel yang lain.
2. Penelitian Komparatif
Suatu penelitian yang bersifat
membandingkan. Variabelnya masih sama dengan penelitian varabel mandiri tetapi
untuk sample yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.
3. Penelitian Asosiatif atau Hubungan
Penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih. Dengan penelitian ini maka
akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan,
meramalkan dan mengontrol suatu gejala
G.
Penelitian Rekayasa
Penelitian rekayasa (termasuk penelitian perangkat
lunak) adalah penelitian yang menerapkan ilmu pengetahuan menjadi suatu rancangan
guna mendapatkan kinerja sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Rancangan tersebut merupakan sintesis
unsur-unsur rancangan yang dipadukan dengan metode ilmiah menjadi suatu model
yang memenuhi spesifikasi tertentu. Penelitian
diarahkan untuk membuktikan bahwa rancangan tersebut memenuhi spesifikasi yang
ditentukan. Penelitian berawal dari menentukan spesifikasi rancangan yang
memenuhi spesifikasi yang ditentukan, memilih alternatif yang terbaik, dan
membuktikan bahwa rancangan yang dipilih dapat memenuhi persyaratan yang
ditentukan secara efisiensi, efektif dan dengan biaya yang murah.