Rabu, 29 Oktober 2014

Jenis- jenis penelitian

Jenis – Jenis Penelitian
A.    Penelitian berdasarkan fungsinya
1.      Penelitian Dasar
Penelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research) adalah penelitian yang diperuntukan bagi pengembangan suatu ilmu pengetahuan serta diarahkan pada pengembangan teori-teori yang ada atau menemukan teori baru. Peneliti yang melakukan penelitian dasar memiliki tujuan mengembangkan ilmu pengetahuan tanpa memikirkan pemanfaatan secara langsung dari hasil penelitian tersebut. Penelitian dasar justru memberikan sumbangan besar terhadap pengembangan serta pengujian teori-teori yang akan mendasari penelitian terapan.
2.      Penelitian Terapan
Penelitian terapan atau applied research dilakukan berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, penerapan, dan pengembangan ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata. Penelitian terapan berfungsi untuk mencari solusi tentang masalah-masalah tertentu. Tujuan utama penelitian terapan adalah pemecahan masalah sehingga hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia baik secara individu atau kelompok maupun untuk keperluan industri atau politik dan bukan untuk wawasan keilmuan semata (Sukardi, 2003). Dengan kata lain penelitian terapan adalah satu jenis penelitian yang hasilnya dapat secara langsung diterapkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi.
3.      Penelitian Evaluatif
Penelitian evaluatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang apa yang terjadi, yang merupakan kondisi nyata mengenai keterlaksanaan rencana yang memerlukan evaluasi.
B.     Penelitian Berdasarkan Metodenya
1.      Penelitian Historis
Penelitian historis adalah penelitian untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifisi, serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.
2.      Penelitian Filosofis
Penelitian yang menggunakan prosedur pemecahan masalah yang diselidiki secara rasional melalui perenungan atau pemikiran yang terarah, mendalam dan mendasar tentang hakikat sesuatu yang ada dan yang mungkin ada, baik dengan mempergunakan pola berpikir aliran filsafat tertentu maupun dalam bentuk analisa sistematik berdasarkan pola berpikir induktif, deduktif, fenomenologis dan lain-lain serta dengan memperhatikan hukum-hukum berpikir logika.
3.      Penelitian Observasional
Penelitin yang bertujuan untuk mengamati dan mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi dalam (pada) fenomena natural ataupun sosial, yang terjadi dalam tingkatan waktu tertentu, dan tidak dapat dikendalikan oleh si peneliti, seperti perubahan iklim, pergerakan binatang, pencemaran lingkungan, perubahan perilaku masyarakat, kriminalitas, dsb.
4.      Penelitian Eksperimental
Penelitian yang dilakukan dengan menciptakan fenomena pada kondisi terkendali. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat dan pengaruh faktor-faktor pada kondisi tertentu.
5.      Penelitian Survey
Penelitian yang dilakukan pada popolasi besar maupun kecil, tetapi data yangdipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosilogis maupun psikologis.
            Pada dasarnya ada kemiripan antara penelitian deskriptif dengan penelitian survei, bedanya, dalam penelitian survei peneliti dimungkinkan untuk melakukan pengujian hipotesis. Artinya tidak sekedar menggambarkan fenomena tertentu sebagaimana pada penelitian deskriptif. Secara umum, langkah-langkah penelitian survei adalah sebagai berikut :
a.       Menentukan tujuan
b.      Menentukan sampel atau responden
c.       Menyusun kuesioner sebagai alat pengumpul data
d.      Uji coba kuesioner untuk memastikan validitas dan reabilitasnya
e.       Memberikan kuesioner kepada responden
f.       Menganalisis data hasil survey
g.      Melaporkan hasil
6.      Penelitian Ex Post Facto
Penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi yang kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.
7.      Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan secara ketat untuk mengetahui hubungan sebab akibat diantara variabel. Salah satu ciri utama dari penelitian eksperimen adalah adanya perlakuan (treatment) yang dikenakan kepada subjek atau objek penelitian. Dalam penelitian eksperimen, seorang peneliti sejauh mungkin harus dapat memastikan bahwa variasi atau perubahan yang terjadi pada variabel terikat benar-benar disebabkan adanya manipulasi pada variabel bebas. Hal inilah yang kemudian disebut validitas internal. Dalam kaitan ini, mekanisme kontrol menjadi sesuatu yang sangat penting.
Untuk mendapatkan validitas internal memang tidak mudah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
a. Kesamaan perlakuan (equalization of treatment). Artinya, subjek dalam satu kelompok harus mendapat perlakuan sama dan sejauh mungkin dihindari subjek melakukan sesuatu yang mengganggu kesamaan perlakuan.
b. Peniruan perlakuan (imitation of treatment). Perlu dihindari kelompok kontrol meniru apa yang dilakukan oleh kelompok eksperimen.
c. Adanya peristiwa tertentu (history). Eksperimen biasanya dilakukan dalam jangka waktu tertentu , dan terkadang cukup panjang.
d. Kematangan (maturation). Seorang peneliti harus bisa memastikan bahwa andai terjadi perubahan pada variabel terikat, buka semata karena faktor kematangan, melainkan karena perlakuan yang diberikan.
e. Pretest (pretesting). Ketika seorang peneliti memilih desain yang didalamnya harus melakukan pretest-postest, maka peneliti tentu akan melakukan pretest.
f. Pengaruh instrument ( instrumentation). Instrument merupakan faktor penting dalam pengumpulan data. Karena itu, instrument perlu dikalibrasi guna memperoleh akurasi dan presisi yang optimal.
g. Pemilihan subjek yang bias (selection bias). Hal ini terjadi ketika randomisasi tidak bisa dilakukan sehingga kesetaraan antar kelompok tidak terwujud.
h. Keluar dari perlakuan (mortality). Ada kemungkinan karena bentuk perlakuan yang memberatkan atau bahkan membosankan, subjek akan memutuskan keluar dari kegiatan penelitian.
i. Pelemahan semangat (demoralization). Pembedaan yang menonjol, misalnya antara kelompok eksperimen dan kontrol, akan berkaitan dengan harga diri individu.
j. Imbangan persaingan (compensatory rivalry). Kondisi ini berkebalikan dengan demoralization.
8.      Penelitian Naturallistic
Metode penelitian ini sering disebut dengan metode kualitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alami (sebagai lawannya) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci.
Contoh : Sesaji terhadap keberhasilan bisnis.
9.      Policy Research
Suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertinak secara praktis dalam menyelesaikan masalah.
10.  Action Research
Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktifitas lembaga dapat meningkat.
Tujuan utama penelitian ini adalah mengubah :
 1) situasi
 2) perilaku
3) organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja, dan pranata.
11.  Penelitian Evaluasi
Merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan.
12.  Penelitian Sejarah
Penelitian sejarah adalah penelitian untuk merekonstruksi kejadian-kejadian masa lampau secara sistematis dan obyektif, melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan sintesa data diperoleh, sehingga ditetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan.
C.    Penelitian Berdasarkan Sifat Permasalahan
1.    Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian untuk membuat pecandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
Misalnya : penelitian yang dilakukan mahasiswa untuk menyusun tesis memperoleh gelar sarjana kependidikan di IKIP, biasanya adalah penelitian deskriptif, seperti penelitian mengenai kemunduran prestasi belajar siswa.
2.    Penelitian Perkembangan
Penelitian perkembangan adalah penelitian yang menyelidiki pola dan proses pertumbuhan atau perubahan sebagai fungsi dari waktu.
3.    Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan
Penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial: individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat.
4.    Penelitian Korelasional
Penelitian korelasional yang bertujuan melihat hubungan antara dua gejala atau lebih.misalnya, apakah ada hubungan antara status sosial orang tua siswa dengan prestasi anak mereka.
5.    Penelitian Kausal-Komparatif
Penelitian untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat antara faktor tertentu yang mungkin menjadi penyebab gejala yang diselidiki dengan cara  berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Hal ini berlainan dengan metode eksperimental yang mengumpulkan datanya pada waktu kini dalam kondisi yang dikontrol.
Misalnya : sikap santai siswa dalam kegiatan belajar mungkin disebabkan banyaknya lulusan pendidikan tertentu yang tidak mendapat lapangan kerja.
6.    Penelitian Eksperimental
Penelitian dengan melakukan percobaan terhadap kelompok-kelompok eksperimen. Kepada tiap kelompok ekspremen dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat dikontrol.
Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua adalah :
a.       Penelitian Eksperimental Sungguhan
Penelitian eksperimental sungguhan adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.
b.      Penelitian Eksperimental-Semu (quasi-experimental research)
Penelitian eksperimental-semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan semua variabel yang relevan.
7.    Penelitian Tindakan
Penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru untuk mengatasi kebutuhan dalam dunia kerja atau kebutuhan praktis lain.
Misalnya, meneliti keterampilan kerja yang sesuai bagi siswa putus sekolah di suatu daerah.
D.    Penelitian Berdasarkan Jenis Data
1.      Penelitian Primer
Penelitian primer membutuhkan atau mengumpulkan data dari sumber pertama yang biasanya diperoleh dengan menggunakan metode kuesioner atau metode wawancara. yang termasuk dalam kategori ini adalah : studi kasus (menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studi dan biasanya bersifat longitudinal), survei (studi yag bersifat kuatitatif untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu,yang menganut aturan pendekatan kuantitatif yaitu semakin besar sampel semakin mencerminkan populasi) dan Riset eksperimental (pada umumnya menggunakan 2 atau lebih kelompok sebagai objek studi yang bertujuan untuk melakukan perbandingan hasil, yang menggunakan desain yang sudah baku, terstruktur dan spesifik).
2.      Penelitian Sekunder
Penelitian ini menggunakan bahan yang bukan dari sumber pertama sebagai sarana untuk memperoleh data atau informasi yang  menggunakan studi kepustakaan yang biasanya digunakan oleh para peneliti yang menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan dari suatu lembaga survey, perpustakaan atau lembaga-lembaga negara yang memiliki pustaka data yang up date.
E.     Penelitian Berdasarkan Tempat atau Latar
1.      Penelitian Laboratorium
Penelitian ini biasanya dilakukan dalam bidang ilmu eksakta.
Misalnya : penelitian kedokteran, elektro, sipil, biologi, dll
2.      Penelitian Lapangan
Penelitian lapangan, biasanya dilakukan oleh ilmuwan sosial dan ekonomi dimana lokasi penelitiannya berada di masyarakat atau kelompok manusia tertentu dan objek tertentu.
Hal-hal yang dilakukan dalam penelitian lapangan, ketika peneliti melakukan penelitian lapangan, ada sejumlah hal yang perlu dipersiapkan :
a.       Mengamati kejadian sehari-hari yang biasa/tidak biasa dalam setting kehidupan sehari-hari.
b.      Terlibat langsung apakah orang yang diteliti.
c.       Memperoleh sudut pandang orang yang diteliti sekaligus mempertahankan perspektif analitis orang luar.
d.      Menggunakan beragam teknik dan keterampilan sosial secara luwes.
e.       Menghimpun data berbentuk catatan rinci, bagan, peta, maupun gambar untuk keperluan deskripsi.
f.       Memandang gejala dalam konteks sosial.
g.      Mengembangkan empati dengan orang yang diteliti.
h.      Memperhatikan aspek-aspek kebudayaan.
i.        Tidak memaksakan sudut pandang sebagai orang luar.
j.        Mampu mengatasi stres, ketidakpastian, dan masalah-masalah etis.
Langkah-langkah penelitian lapangan Untuk mencapai keberhasilan dalam penelitian lapangan, seorang peneliti perlu mengembangkan langkah-langkah sebagai berikut :
a.       Persiapan, mengkaji bahan pustaka, dan memperluas fokus perhatian.
b.      Memilih lokasi lapangan dan memperoleh akses untuk masuk dalam lokasi tersebut.
c.       Memulai di tempat penelitian dan menjalin hubungan sosial dengan orang yang diteliti.
d.      Memilih peran social.
e.       Mengumpulkan data di lapangan.
f.       Menganalisis data, mengembangkan, dan mengevaluasi hipotesa kerja.
g.      Memfokuskan pada aspek-aspek khusus dari setting yang diamati dan melakukan pengambilan sampel secara teoritis.
h.      Melakukan wawancara.
i.        Meninggalkan lokasi, menyelesaikan analisis, dan menulis laporan penelitian lapangan.

Jenis-jenis Catatan Lapangan :
a.       Jotted Notes
Merupakan catatan yang dibuat di tempat penelitian. Catatan ini ringkas dan hanya berisi kata-kata yang dapat mengingatkan memori di tempat kejadian.
b.      Catatan pengamatan langsung (Direct Observation Notes)
Merupakan catatan yang dibuat langsung setelah peneliti meninggalkan tempat kejadian. Catatan ini disusun secara kronologis berdasarkan tempat, waktu, dan urutan kejadian.
c.       Catatan interpretasi peneliti (Researcher Inference Notes)
Berisi interpretasi dari peneliti mengeani suatu kejadian tertentu.
d.      Catatan analitis
Menuliskan taktik, rencana, keputusan prosedural, serta kritik pribadi mengenai keputusan yang diabilnya sendiri.
e.       Catatan pribadi
Berisi catatan pribadi peneliti mengenai segala hal yang peneliti rasakan dalam mengadakan penelitian.
f.       Peta dan diagram
Berperan menggambarkan situasi di tempat kejadian dan memudahkan pembaca untuk memahaminya.
g.      Rekaman video dan suara
Sangat membantu peneliti untuk mengingat kembali suatu kejadian dan percakapan ketika tahap pengumpulan data.
h.      Catatan wawancara
Berisi catatan yang menerangkan kapan, siapa, bagaimana, dan isi dari pokok-pokok wawancara yang dibahas.
3.      Penelitian Pepustakaan
Penelitian perpustakaan, melakukan kajian terhadap literatur, penelitian yang telah dilaksanakan sebelumnya, jurnal dan sumber-sumber lainnya yang ada di perpustakaan.

F.     Penelitian Berdasarkan Tingkat Eksplanasi
1.      Penelitian Deskriptif
Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau penghubungan dengan variabel yang lain.
2.      Penelitian Komparatif
Suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Variabelnya masih sama dengan penelitian varabel mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.
3.      Penelitian Asosiatif atau Hubungan
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala
G.    Penelitian Rekayasa

Penelitian rekayasa (termasuk penelitian perangkat lunak) adalah penelitian yang menerapkan ilmu pengetahuan menjadi suatu rancangan guna mendapatkan kinerja sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Rancangan tersebut merupakan sintesis unsur-unsur rancangan yang dipadukan dengan metode ilmiah menjadi suatu model yang memenuhi spesifikasi tertentu. Penelitian diarahkan untuk membuktikan bahwa rancangan tersebut memenuhi spesifikasi yang ditentukan. Penelitian berawal dari menentukan spesifikasi rancangan yang memenuhi spesifikasi yang ditentukan, memilih alternatif yang terbaik, dan membuktikan bahwa rancangan yang dipilih dapat memenuhi persyaratan yang ditentukan secara efisiensi, efektif dan dengan biaya yang murah.