Senin, 03 November 2014

Kebugaran Jasmani di SMA Negeri 8 Purworejo

LAPORAN OBSERVASI PENDIDIKAN KEBUGARAN JASMANI
Description: Description: logo_uny
Nama Penyusun :

1.     Luki Ari Winarno          12601244124
2.     Ardyansyah Prasetiadi  12601244138
3.     Aries Dian D                  12601244141
4.     Nurul Huda                    12601244145

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Pendahuluan
Sekolah merupakan sebuah sistem, tepatnya sisitem pendidikan. Pemerintah telah berusaha melakuka  pembaruan pada kurikulu pendidikan, pembaruan ini melahirkan Kurikulum 2013 yang menjadi pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran, khususnya pada pembelajaran Pendidikan Jasmani. Dalam penerapannya sekolah harus memiliki sarana dan prasarana yang cukup dan memadai serta mempunyai standar kualitas yang baik serta guru yang mumpuni sehingga mampu memaksimalkan potensi kebugaran dan keterampilan jasmani pada siswanya. Sarana dan prasarana yang dimaksud disini adalah berupa lapangan, bola, serta peralatan dan perlengkapan olahraga lainnya. Keberadaan sarana dan prasarana tersebut dapat mempermudah guru dalam proses belajar dan mengajar penjas sehingga kebugaran dan keterampilan siswa dapat terbentuk.
Pada laporan observasi ini akan dijelaskan bagaimana keadaan kebugaran jasmani di SMA NEGERI 8 PURWOREJO.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1)      Bagaimana kurikulum 2013 di sekolah diterapkan? Dan berapa olahraga dalam kurun waktu satu minggu?
2)      Bagaiman cara bapak/ibu memelihara kebugaran jasmani terhadap siswa?
3)      Pernahkah di sekolah diadakan tes kebugaran jasmani terhadap siswanya,kalau sudah apa tesnya,kalau belum kenapa tidak dilakukan
4)      Apakah ada faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi olahraga didalam kebugaran jasmani siswa SMA N 8 Purworejo?


C.    Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan observasi ini antara lain :
1)      Mengetahui penerapan kurikulum di SMA N 8 Purworejo.
2)      Mengetahui intensitas olahraga di SMA N 8 Purworejo.
3)      Mengetahui cara pemeliharaan kebugaran jasmanni pada siswa.
4)      Mengetahui bentuk tes yang pernah dilakukan oleh SMA N 8 Purworejo.
5)      Mengetahui faktor yang mempengaruhi prestasi olahraga di SMA N 8 Purworejo.

D.    Metode Observasi
Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan observasi ini :
1)      Observasi, yaitu mendatangi langsung tempat penelitian.
2)      Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dengan nara sumber.

E.     Waktu dan Tempat penelitian
Observasi ini dilakukan pada :
Guru Olahraga             : Drs. Sutiyanto
Hari                             : Sabtu
Tanggal                        : 21 September 2013
Pukul                           : 10.00 WIB
Tempat                        : SMA NEGERI 8 PURWOREJO
                                                 Desa Grabag, Kec. Grabag, Kab. Purworejo, Jawa Tengah





BAB II
HASIL OBSERVASI

A.  Penerapan Kurikulum di SMA NEGERI 8 PURWOREJO
Menurut Bapak Drs. Sutiyanto kurikulum di SMA NEGERI 8 PURWOREJO masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) belum menggunakan kurikulum 2013. Itu dikarenakan perangkat lunak yaitu tenaga pengajarnya atau guru baru sebagaian yang ditatar jadi belum melaksanakan kurikulum yang baru. Dimungkinkan untuk tahun pelajaran yang akan datang karena sudah wajib maka sekolah akan menggunakan kurikulum 2013 sesuai instruksi pemerintah. Untuk pelajaran Pendidikan Jasmani dalam KTSP 1 minggu masih 2 jam pelajaran sedangkan jika  sudah menggunakan kurikulum 2013 maka setiap minggunya waktu pelajaran untuk Pendidikan Jasmani 3 jam pelajaran yaitu 2 jam untuk praktek 1 jam untuk teori. Untuk mata Pendidikan Jasmani itu sebenarnya ada ilmunya tidak sekedar mtorik dan gerak saja tetapi ada pengatuhannya, memang benar kebanyakan guru olahraga dalam rapot sudah tercantum 3 aspek nilai yaitu motorik, pengetahuan dan sikap. Kebanyakan guru-guru dalam mengisi nilai-nilai pengetahuan ada terjadi kesenjangan itu dikarenakan bisanya anak-anak yang gemar olahraga dan berprestasi dalam motorik tetapi dalam pengetahuannya rendah tapi tidak semua seperti itu
B.     Cara Pemeliharaan Kebugaran Jasmani Pada Siswa
Khusus untuk SMA N 8 Purworejo setiap hari jum’at sering disebut dengan jum’at sehat yang melibatkan semua warga SMA N 8 untuk ikut berpartipasi dalam senam yang diadakan pada waktu jam pertama hari jum’at itu kemudian jika waktu masih menyukupi maka setiap siswa diperbolehkan untuk menggunakan sarana dan prasarana olahraga meliputi berbagai macam jenis olahraga yang tersedia seperti sepa bola, voli, basket, tenis meja dan pencak silat.



C.    Pelaksanaan tes kebugaran jasmani di SMA N 8 Purworejo
Tes kebugaran biasanya dilakukan SMA N 8 Purworejo pada awal tahun ajaran dan juga pada akhir tahun ajaran dalam bentuk multi stage, dan lari 2,4km kemudian hasil pada awal tahun dibandingkan dengan hasil pada takhir tahun ajaran. Setiap tahun entah secara kebetulan atau tidak siswa SMA NEGERI 8 PURWOREJO terdapat siswa yang invalid. Justru siswa yang seperti itu tidak mempunyai beban atau tidak menghambat semangatnya untuk berolahraga bahkan anak tersebut memilki semangat yang sangat luar biasa dalam aktivitas olahraga, walaupun dia tidak memiliki fisik yang sempurna. Melihat kejadian tersebut seharusnya dapat dijadikan motivasi bagi siswa lainya untuk tidak kalah semangat dalam berolahraga.

D.    Faktor yang mempengaruhi prestasi olahraga di SMA NEGERI 8 PURWOREJO
 Prestasi Olahraga di SMA NEGERI 8 PURWOREJO sangat menurun dikarenakan ada beberapa faktor yaitu ada semacam penekanan dari pihak sekolah baik itu oleh kepala sekolah atau dari pihak lain, sekarang siswa cenderung sudah diforsir pada  bidang akademik sebagai contoh sejak dulu kelas X  sudah mulai ada pengayaan sore hari disebabkan untuk pengembangan bakat dibidang akademik sehingga untuk pengembangan ketrampilan dalam olahraga sangat berkurang. Sebagai contoh berkurangnya waktu untuk jam pengembangan ketrampilan olahraga berkurang,kelas X sebagai contoh ada waktu 1 minggu, 3 hari untuk pengayaan pada waktu sore, 2 hari untuk ekxtrakulikuler wajib yaitu komputer dan pramuka dan 1 hari untuk pengembangan bakat ketrampilan olahraga. Jadi dalam 1 minggu fokus siswa lebih diutamakan pada akademik sehingga pada bidang olahraga kurang maksimal.







BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari penulisan hasil observasi diatas, dapat disimpulkan bahwa :
1.      SMA NEGERI 8 PURWOREJO belum menrapkan kurikulum 2013 dan masih mengunakan Kurikulum Tingkat Satuan  Pendidikan (KTSP).
2.      Upaya SMA NEGERI 8 PURWOREJO untuk memelihara kebugaran jasmani siwanya dengan mengadakan jumat sehat.
3.      Pelaksanakan tes kebugaran jasmani SMA NEGERI 8 PURWOREJO dilakukan pada awal dan akhir tahun ajaran dalam bentuk multi stage dan lari 2,4 km.
4.      Fokus dibidang akademik membuat kebanyakan siswa tidak mampu meluangkan waktunya untuk mengikuti kegiatan pengembangan dibidang olahraga.


















DOKUMENTASI
Description: C:\Users\Luki\Documents\Bluetooth Folder\IMG00321-20130921-1020.jpg

Description: C:\Users\Luki\Documents\Bluetooth Folder\IMG00320-20130921-1006.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar